
● online
Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya
Seputar Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Seputar Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Barangkali masih ada beberapa orang yang asing dengan nama Sriwijaya. Perlu diketahui Sriwijaya merupakan nama dari sebuah kerajaan besar dari Sumatera yang pernah menjadikan tanah Nusantara ini disegani oleh bangsa-bangsa lain.
Namun meski kerajaan ini sangat besar pada masanya, ada sebuah misteri yang hingga kini belum terpecahkan. Mengenai misteri yang dimaksud adalah letak istana dan dimana ibu kota dari kerajaan ini belum diketahui secara pasti.. Meskipun sebagian besar ilmuwan menyepakati Palembang sebagai pusat Sriwijaya pada periode awal, perdebatan tentang letak ibu kota kerajaan ini selalu muncul. Sebabnya, hingga sekarang belum ditemukan sisa-sisa reruntuhan yang merupakan istana atau keraton Sriwijaya.
Mengenai peluang terjadinya penemuan kraton Sriwijaya, para ahli menyatakan kemungkinannya tipis sekali. “Permukiman” sriwijaya dibuat dengan konsep mendesa,” jelas Nurhadi Rangkuti, Kepala Balai Arkeologi Palembang. “Rumah-rumah dibangun dengan bahan kayu dan bambu berupa rumah panggung atau rumah terapung,” lanjutnya. Hal tersebut karena lokasi pemukiman berada di tepian sungai Musi yang terkadang meluap. Dataran di wilayah Palembang pada masa silam juga banyak berupa rawa. Hanya bangunan keagamaan yang dibangun oleh Sriwijaya dengan bahan bata merah, mengingat lokasinya berada di tempat yang tinggi.
Catatan Cina di awal abad ke-13 berjudul Chu-Fan-Chi (Catatan tentang Negeri-negeri Bar-bar/ Asing) yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua juga mengonfirmasi hal ini. Para penduduk Sanfo-tsi (Sriwijaya, red) tinggal secara tersebar di luar kota atau di atas air, dengan rakit-rakit yang dilapisi dengan alang-alang, ” tulis Chau-Ju-Ka”.
Kearifan Kerajaan Sriwijaya yang Mulai Ditinggalkan
Dari puncak gardu pandang di luar pagar taman Sriwijaya akan terlihat dengan jelas galur-galur lebar, sekitar empat meter, penuh enceng gondok. Meski tertutup vegetasi, galur-galur itu terlihat membentuk garis lurus membentuk persimpangan. “Itu kanal Sriwijaya yang membentang di sepanjang daerah ini,” kata Nurhadi Rangkuti, arkeolog lahan basah dari balai Arkeologi Palembang. Meski belum tahu secara pasti fungsi kanal itu, ia menduga, kanal memiliki kaitan dengan daerah pemukiman Sriwijaya. Kanal itu merupakan bagian dari sana transportasi yang memiliki akses ke Sungai Musi. Situs Karang Anyar terletak di kelokan Sungai Musi. Kawasan itu dikelilingi kanal dan parit buatan dengan kolam di dalamnya. Dari atas gardu terlihat sebuah kanal lurus, yang kata Nurhadi, panjangnya mencapai 3,3 Kilometer dan memotong Kelokan Sungai Musi.
Analisis karbon menunjukkan, lapisan tanah di kanal itu berasal dari abad ke-7 Masehi sampai ke-13 Masehi, masa dimana Kerajaan Sriwijaya berkuasa. Saat pengerukan kanal tahun 1990, arkeolog menemukan sisa papan perahu yang kontruksinya menggunakan teknik papan ikat dengan ijuk dan pasak kayu.
Dugaan bahwa kanal itu terkait dengan daerah pemukiman terbukti ketika arkeolog menemukan perlengkapan rumah tangga berupa mangkuk, periuk, dan piring berbahan keramik dan tembikar. Kebanyakan keramik yang ditemukan berasal dari China masa Dinasti Tang abad ke-8 Masehi sampai ke-10 Masehi. Nurhadi tidak berani menyimpulkan bahwa keramik China itu menunjukkan kelas sosial tertentu yang bermukim di sekitar kanal.
Bambang Budi Utomo yang akrab disebut Tomi, peneliti utama bidang arkeologi sejarah Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas, dulu Puslit Arkenas) yang pernah meneliti Kanal pada tahun 1988, menemukan artefak keramik, manik-manik dan banyak cetakan stupika (stupa kecil dari tanah liat). “Adapun stupikanya ditemukan di daerah Srawati, sebelah timur kota Palembang),” Tomi bertutur.
Dari perjalanan ke Bhutan, Tomi mendapatkan stupika berisi mantra Buddha. Di sana stupika masih menjadi bagian dari kehidupan warga. Stupika diletakkan di tempat keramat seperti tikungan jalan, pinggir jurang, dicampur abu jenazah.
Hulu ke Hilir
Pemukiman Sriwijaya menjadi objek penelitian yang terus digali oleh peneliti arkeologi. Penelitian awal tentang pemukiman Sriwijaya dilakukan sekitar tahun 1988 oleh pusarnas, dulu bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslitbang Arkenas). Nurhadi menyebut, penelitian di daerah rawa menemukan situs-situs masa pra-Sriwijaya (abad ke 4 -5 Masehi), masa Sriwijaya (abad ke-7 – 13 Masehi), hingga pasca Sriwijaya.
“Kami mulai pencarian dari pinggir Sungai Musi di kota Palembang berdasar Prasasti Kedukan Bukit berangka 682 Masehi,” Kata Tomi. Prasasti menyebutkan, Dapunta Hiyan (Pendiri Sriwijaya) datang membuat wanua (kampung). Penggalian pertama dilakukan di sekitar situs museum Sultan Badaruddin II di Palembang. Di situ ditemukan deposit pecahan keramik. Empat tahun setelah penggalian awal tahun 1988, para arkeolog beralih menggali ke kawasan hilir, air Sugihan dan Karangagung.
Dari informasi warga yang menemukan keramik, manik-manik batu, emas, dan anak timbangan dari Terakota, arkeolog menggali situs air Sugihan di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir, serta situs Karangagung tengah, Kabupaten Musi Banyuasin.
Selain pecahan tembikar dan keramik alat rumah tangga, arkeolog menemukan tonggak kayu bekas rumah. Analisis keramik menunjukkan, temuan berasal dari abad ke 5 – 6 Masehi, masa Pra-Sriwijaya. Temuan lain berupa kemudi perahu, barang tembikar, manik-manik kaca dan batu, artefak logam, bandul jaring, batu asah gelang kaca dan logam.
Adaptasi dengan Alam
Pemukim kuno membangun rumah agar bisa beradaptasi dengan alam. Rumah panggung dengan tiang-tiang tinggi dibangun tanpa mengubah fungsi rawa sebagai daerah pasang surut air sungai. “Ketika air pasang, rumah-rumah itu tidak kebanjiran,” kata Nurhadi. Sebagai “jalan” penghubung antar rumah dibangun jerambah (jembatan kayu). Sarana transportasi menggunakan perahu jukung melalui anak-anak sungai yang kini ditimbun atau mengalami pendangkalan.
Tembikar digunakan untuk menyimpan air karena kondisi rawa sulit air. Air berasal dari sumber yang cukup jauh. Nurhadi mengatakan, pembangunan kota Palembang modern seharusnya mengacu pada kearifan lokal masyarakat kuno. Mereka berupaya hidup berdamai dengan alam. Pembangunan Palembang sekarang dengan menguruk rawa tanpa membuat drainase yang baik membuat kota itu sering terendam banjir. Tomi menambahkan, setelah dibangun jalan darat, pola pemukiman di Sumatera Selatan banyak berubah. Masyarakat yang dulu tinggal di pinggir sungai, kini berpindah membangun rumah di tepi jalan. “Sungai yang duludiperlakukan secara terhormat dan menjadi beranda depan rumah, kini menjadi bagian belakang rumah dan digunakan untuk membuang kotoran,” kata Tomi.
Inilah yang menjadikan dugaan dari para peneliti dan sejarawan bahwa kearifan Sriwijaya kini perlahan mulai ditinggalkan.
Sumber: Posmo
Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai? Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)
PRAKTEK DI 3 KOTA
Jakarta
Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Bandung (Pusat)
Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Banten
Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)a
Tags: Bandung, Banten, barat, dennycagur, Gaib, Hikmah, ilmu, inti, Jakarta, Jati, kejayaan, Kerajaan, kisukma, Konsultasi, meditasi, mistis, Nusantara, padepokan, Pangeran, Paranormal, Placesetan, Sejarah, semedi, semesta, seputar, sobat, Spiritual, sriwijaya, Sukma, Supranatural, trans7
Diposting oleh Ki Sukma
Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.
Seputar Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Menerawang Pancaran Aura Syahrini dan Reino Usai Pernikahan Aura Istimewa Mereka Memicu “Godaan” Awal Pernikahan Reino Barack dan Syahrini telah... selengkapnya
Kota Unjung Pandang, namamu jauh di ufuk timur penuh pesona. Kokok ayam jantan begitu merdunya sampai di sela-sela sendi kehidupan... selengkapnya
Kandungan nutrisi dan antioksidanya sangatbaik untuk kesehatan, selain menghentikan kantuk. Berikut beberapa khasiatkopi Hitam yang perlu anda ketahui: Meningkatkan Kemampuan... selengkapnya
Yayasan Inti Semesta (YASIN) Bagikan Ratusan Bingkisan Sembako Kepada Warga Bandung Barat Saat Pandemi Corona Assalamu’alaikum wr wb Bismillah Walhamdulillah... selengkapnya
Kisah ini dikutip dari buku Babad Tanah Cirebon, karya PS Sulendraningrat, yang menjelaskan tentang perjalanan Syarif Hidayatullah bertemu dengan Nabi... selengkapnya
Komunikasi Orang Sakti Lewat Alam Gaib Pertemuan Dua Pertapa di Petilasan Dampu Awang Syekh Rojab atau Abah Rojab kini menjadi... selengkapnya
Warga Bondowoso kembali dibikin geger dengan ditemukannya kembali sebuah benda prasejarah di wilayah mereka. Pasalnya tidak banyak literatur sejarah dalam... selengkapnya
Syekh Nuruddin Ar-Raniri berasal dari Ranir, Gujarat, India. Perannya dalam perkembangan islam di wilayah Melayu tak bisa diabaikan. Dia memainkan... selengkapnya
Kisah Kesaktian Mbah Fanani Terlihat di Mekkah, Hilang Waktu Shalat Mbah Fanani hampir 20 tahun bertapa di jalan Raya Dieng,... selengkapnya
Telisik Supranatural Tragedi Maut dalam Drama Kolosal ‘Surabaya Membara’ di Surabaya Arwah Penjajah & Penghianat Bangsa Minta Tumbal Drama kolosal... selengkapnya
MUSTIKA BATU COMBONG untuk Pengasihan Tingkat Tinggi Daya Gaib alami akan memancar kuat dan beraura luar biasa. Ditambah power melalui… selengkapnya
Rp 900.000Penyepuh Azimat dan Pusaka adalah Solusi untuk perawatan Azimat, Pusaka dan Ilmu kesayangan Anda. Bila Azimat, pusaka dan Ilmu yang… selengkapnya
Rp 1.000.000Kristal untuk Penyembuhan dan Pemancar Kharisma Melalui program energi dan teknik meditasi Shamballa, Kristal ini diprogram untuk memancarkan energi penyembuhan… selengkapnya
Rp 1.000.000Aura adalah Radiasi Warna Halus pada tubuh manusia (Istilah lain: Medan Elektromagnetik/ Bio Energetic) yang tampak berupa Cahaya. Aura berada… selengkapnya
Rp 1.500.000Cemeti Ali merupakan sebuah piranti perisai diri yang sangat kuat dalam memberikan perlindungan mutlak lahir batin bagi pemiliknya. Secara alami… selengkapnya
Rp 1.000.000GARAM KRISTAL PEMANCAR AURA +Pemrograman Energi Shamballa Garam khusus mandi yang diprogram untuk memperbaiki dan memancarkan aura agar bersih dan… selengkapnya
Rp 300.000Mustika kepompong wesi kuning adalah mustika yang termasuk dari jenis Pusaka Wesi Kuning yang tersohor di Nusantara. Wesi Kuning sendiri… selengkapnya
Rp 2.000.000Mustika Sapujagat merupakan mustika yang berisi Khodam Eyang Sapujagat. Secara alami mustika ini memiliki energi positif yang sangat kuat, mampu… selengkapnya
Rp 1.500.000Ajian Puter Giling merupakan Ajian Sakti dan Ampuh yang sudah teruji sejak Nenek Moyang kita dalam hal Pemikat terutama untuk… selengkapnya
Rp 3.000.000Keharmonisan rumah tangga bisa tercipta salah satunya melalui urusan ranjang. Ketika pasangan kita merasa tidak puas lalu dia diam saja,… selengkapnya
Rp 3.000.000
Saat ini belum tersedia komentar.