
● online
Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya
Ritual Teteki dan Prosesi Berebut Air Legen, Diyakini Sembuhkan Penyakit & Langgengkan Jabatan
Upacara Teteki merupakan satu bentuk upacara tradisonal di Pacitan, dimana masyarakat sekitar Gunung Limo masih menganggap memiliki nilai magis, sehingga diwujudkan dengan bentuk upacara atau ritual di daerah tersebut. Upacara ini dilaksanakan setiap lima belas suro sebagai rasa terimakasih kepada Ki Tunggul Wulung.
Tepatnya di desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Ritual Teteki. Ritual ini merupakan upacara bersih desa yang kini dijadikan agenda tahunan sebagai wisata budaya di daerah ini. Diceritakan oleh Kederi, Teteki merupakan tradisi khas msyarakat kaki Gunung Limo yang masih terpelihara sampai sekarang. Teteki sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Teteki. Teteki sendiri berarti pertapaan. Bisa dibayangkan jika suasana mistis religius ketika acara ini berlangsung. Upacara ini sudah turun temurun sejak zaman nenek moyang yang sekarang telah dijadikan acara tahunan yang lebih dikenal dengan upacara bersih desa atau sedekah bumi.
Beberapa prosesi yang dilakukan dalam ritual tersebut meliputi Sebo, Cantrik, Semedi, Thontongan, Mandhap, Siraman, Pandadharan, Kirab, Srah-srahan, Ujuban dan diakhiri dengan pertunjukan tari khas gunung Limo. Sebo merupakan prosesi awal sebelum upacara adat Tetaken dimulai. Sebo berarti menghadap untuk menjadi seorang murid, dalam prosesi awal ini sang juru Kunci memberikan pengarahan atau wejang kepada Calon Murid. Bahwa untuk meraih ilmu kanuragan itu harus menempuh lelaku atau tirakat antara lain, posos, topo, semedi dan yang paling penting yaitu melaksanakan dharma atau kewajiban.
Setelah sebo, maka urutan berikutnya adalah cantrik, yang berarti setiap murid yang telah memenuhi syarat akan diangkat sebagai Cantrik. Dan dia berhak untuk menuntut ilmu pada sang guru yang akan membimbingnya memperoleh ilmu kanuragan. Setelah itu baru kemudian sang cantrik akan semedi. Tahap ini bermakna bahwa untuk memperoleh kekuatan seorang Cantrik harus tabah menghadapi setiap godaan termasuk lapar dan haus. Dia juga diharuskan menjauhkan diri dari keramaian dunia.
Setelah itu adalah Thontongan. Thontongan berarti ritual akan segera dimulai. Sang juru kunci Gunung Limo akan mandhap (turun gunung), bersama anak buahnya, yang sekalgus murid-muridnya. Setelah selesai bertapa di puncak gunung dan akan kembali ke tengah masyarakat. Karena setelah sang juru kunci turun dari gunung, akan disambut dengan iring-iringan warga mengenakan pakaian adat Jawa hingga memasuki areal upacara. Bagi yang berada di barisan paling depan diharuskan membawa panji dan pusaka Tunggul Wulung (dua keris, satu tombak, dan Kotang Ontokusumo).
Dalam upacara tersebut warga sekitar Gunung Limo membawa berbagai hasil bumi dan keperluan untuk ritual berupa tumpeng dan sajen, sedang di barisan paling belakang membawa bumbung (tempat menyimpan air yang terbuat dari bambu) yang berisi legen. Setelah tiba di tengah lokasi prosesi ritual, secara bergantian para pembawa legen menuangkan isi bumbungnya ke dalam sebuah gentong yang telah disiapkan. Air legen tersebut diyakini bertuah untuk kesehatan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit, tidak hanya untuk itu saja, bagi orang yang punya kedudukan, tuah legen konon bisa melanggengkan kedudukan seseorang yang meminumnya.
Setelah semua penunjang ritual lengkap, acara intipun dimulai. Sebagai tanda kelulusan, ikat kepala para murid itu dilepas. Murid-murid itu satu persatu diberi minum air legen yang sudah dijampi-jampi oleh juru kunci. Kemudian, secara bergantian, mereka diberikan Pandhadaran sebuah tes mental, tes penguasaan ilmu bela diri, dan juga tes berupa cambukan berkali-kali. Prosesi ini menyiratkan makna bahwa tantangan bagi pembawa ajaran kebaikan tidaklah ringan. Bahkan, murid-murid itu harus menghadapi ujian dan rintangan yang berat. Namun semua akhirnya dapat diatasi. Pesan-pesan dari ritual ini adalah kebaikan pasti mampu mengalahkan kejahatan.
Tiba di penghujung acara, semua warga beramai-ramai menari bersama Langen Bekso. Berpasang-pasangan, Tua muda, Laki-laki dan perempuan, semua larut dalam kegembiraan. Gending-gending Jawa megiringi setiap gerak langkah mereka diikuti oleh suara sinden parawitan nan merdu.
Acara adat teteki ini ada karena masyarakat sekitar Gunung Limo ingin memberi penghargaan atau penghormatan pada Kyai Tunggul Wulung yang melakukan tapa dan babat alas di gunung tersebut, yang kelak bekas hutan yang dibabat itu disebut Desa Mantren. Untuk tiba di tempat pertapaan, harus melewati lorong yang disebut Selo Metangkep yaitu celah diantara dua batu, diyakini celah tersebut bisa menutup sendiri, barang siapa datang dengan pikiran yang tidak bersih, lorong itu akan menyempit dengan sendirinya. Sebaliknya, jika orang datang membawa niat tulus, untuk mendekatkan diri pada Sang Penguasa Alam Semesta, lorong yang sempit itu tetap bisa dilewati meski dengan cara memiringkan tubuhnya.
Bagi masyarakat Kabupaten Pacitan, Gunung Limo mempunyai simbol kekuatan dan nilai spiritual tersendiri. Sehingga tempat pertapaan yang berada di gunung tersebut sering disinggahi oleh pendaki. Bukan hanya warga setempat, tapi juga oleh orang-orang dari luar daerah juga singgah di tempat tersebut.
Posmo
Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai? Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)
PRAKTEK DI 3 KOTA
Jakarta
Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Bandung (Pusat)
Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Banten
Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)
Tags: air, Bandung, Banten, berebut, bertapa, Cilegon, Cimahi, dennycagur, diyakini, Gaib, Horor, ilmu, inti, jabatan, Jakarta, Jati, kisukma, Komedi, langgengkan, legen, meditasi, padepokan, Pangeran, Paranormal, Penyakit, Placesetan, praktek, prosesi, Ramalan, Ritual, sakti, sembuhkan, semedi, semesta, Spiritual, Sukma, Supranatural, teteki
Diposting oleh Ki Sukma
Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.
Ritual Teteki dan Prosesi Berebut Air Legen, Diyakini Sembuhkan Penyakit & Langgengkan Jabatan
Manusia harus bersikap waspada sekaligus mampu memandang segala sesuatu dengan jernih, supaya tidak menjadi korban dari orang-orang yang menyembunyikan niat... selengkapnya
Sebuah hadits shahih Al-Buchari mencatat apa yang disampaikan Nabi Muhammad tentang buah tin yang dapat mencegah wasir dan mengatasi gangguan... selengkapnya
Pemerintah Arab Saudi resmi meluncurkan inisiatif “Makkah Route” di Malaysia. Program tersebut memungkinkan calon jamaah haji asal negara itu mendapat... selengkapnya
Kisah Kesaktian Mbah Fanani Terlihat di Mekkah, Hilang Waktu Shalat Mbah Fanani hampir 20 tahun bertapa di jalan Raya Dieng,... selengkapnya
Ngadisalira Vicky Monica Minum Green Smoothies Tiap Hari Tubuh yang langsing dan ideal menjadi dambaan setiap orang, khususnya para wanita.... selengkapnya
Manfaat Sirih Untuk Kesehatan: Mengatasi Bau Mulut, Sakit Jantung, Hingga Sakit Gigi – Sirih (Pipet berle) termasuk Jenis tumbuhan merambat... selengkapnya
Nama Kiai Ageng Gringsing, begitu melegenda di masyarakat. Beliau merupakan penyebar ajaran-ajaran agama Islam di Batang, penakluk dedemit, Jin di... selengkapnya
Sosok Rais Syuriah PCNU Blitar, Jatim ini adalah Muhammad Anwar Sudibyo. Kiai Anwar sapaan akrab KH Moch. Anwar Sudibyo menjabat... selengkapnya
Syarif Hidayatullah adalah putra dari Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam yang menikah dengan Nyi Mas Rara Santang putri... selengkapnya
Apa itu Pan Islamisme? Pan-Islamisme adalah sebuah gerakan dan juga gagasan untuk menyatukan kaum muslimin, kemudian membangun dunia islam di... selengkapnya
MUSTIKA BATU COMBONG untuk Pengasihan Tingkat Tinggi Daya Gaib alami akan memancar kuat dan beraura luar biasa. Ditambah power melalui… selengkapnya
Rp 900.000Susuk Gaib Berlian Susuk Gaib Berlian adalah susuk yang berfungsi untuk daya pengasihan, pelarisan, mendatangkan rezeki, melancarkan bisnis, usaha, karir,… selengkapnya
Rp 2.500.000Bagi Anda yang Ingin mengetahui, menekuni dan mengeksplorasi Dunia Lain, Alam Astral dan Keajaiban Dunia Bawah Sadar. Ikuti Gemblengan Ilmu… selengkapnya
Rp 3.000.000Mustika Pink Ruby hasil ritual pengisian melalui ilmu hikmah dan mantra pengasihan tingkat tinggi. Berfaedah untuk pengasihan umum dan khusus,… selengkapnya
Rp 1.000.000Susuk Merah Delima adalah jenis susuk berupa mustika merah delima yang tersohor dan sangat langka. Mustika ini didapat dari alam… selengkapnya
Rp 2.600.000Paket Gemblengan Keilmuan Praktisi 1 adalah paket keilmuan berisi 3 ilmu unggulan yang sudah teruji keberhasilan dan manfaatnya. Paket ini… selengkapnya
Rp 5.000.000Ilmu Penutup Pengunci Qolbu adalah Ilmu untuk Menutup, Mengunci Qolbu/ Hati seseorang agar tetap pada komitmennya, agar setia mencintai Anda,… selengkapnya
Rp 2.500.000Azimat Pembungkeman adalah Azimat untuk memBUNGKAM seseorang agar terDIAM , MemBISU , LUPA dan ter”BUTA “kan. Cara kerja azimat ini… selengkapnya
Rp 2.500.000Keharmonisan rumah tangga bisa tercipta salah satunya melalui urusan ranjang. Ketika pasangan kita merasa tidak puas lalu dia diam saja,… selengkapnya
Rp 3.000.000RAJANYA MADU MADUNYA RAJA “Madu Yasin” adalah madu alam yang berkualitas tinggi diambil secara higienis kemudian dilakukan Tirakat/ Riyadoh melalui… selengkapnya
Rp 250.000
Saat ini belum tersedia komentar.