Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Menghirup Berkah di Makam Wali Datuk Sanggul

Menghirup Berkah di Makam Wali Datuk Sanggul

Diposting pada 4 January 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 370 kali / Kategori:

Datuk Sanggul hidup sekitar abad ke-18 M, saruzaman dengan Syekh Maulana Muhammad Arsyad al-Banjari, yang terkenal dengan sebutan Datuk Kalampayan, Tatakan. Makamnya Hampir setiap hari di ziarahi ummat Islam.

Disebutkan bahwa beliau berasal dari Palembang (versi lain mengatakan dari Aceh, ada yang mengatakan berasal dari Hadramaut, Negara Yaman). Kemudian melanglang buana ke berbagai penjuru negeri selain untuk menutut ilmu, juga berdakwah. Hingga akhirmya tiba di Tatakan. Di Tatakan beliau sempat berguru kepada Datuk Suban, seorang ulama besar yang ada di Tatakan, Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Atas jasa-jasanya yang besar pada masyarakat, namanya dijadikan nama sebuah Rumah Sakit di Rantau, yang diberi nama RSUD Datuk Sanggul.

Dalam satu riwayat diceritakan, Datuk Sanggul disebutkan bernama asli Syekh Muhammad Abdussamad. Dalam riwayat lainnya, disebutkan bahwa nama beliau adalah Ahmad Sirajul Huda. Sedangkan gelar Datuk Sanggul, salah satu riwayat menceritakan bahwa karena ketekunannya dalam mentaatinperintah gurunya di dalam khalwat khusus yang sama artinya dengan menyanggul atau menunggu (turunnya) ilmu dari Allah SWT.

Ada juga yang menceritakan, beliau sering menyanggul, dalam bahasa lokal artinya menghadang pasukan tentara Belanda di perbatasan Kampung Muning, sehingga tentara Belanda pun kocar kacir dibuatnya. Versi lainnya lagi menyebutkan, gelar Datuk Sanggul itu karena, kegemarannya menyanggul (menunggu) binatang buruan, ada juga yang mengatakan rambut beliau panjang dan selalu disanggul (digelung).

Syair

Datuk Sanggul sangat terkenal pula dengan syair-syairnya yang begitu puitis dan penuh makna. Salah satu syair yang sangat terkenal adalah syair pantun “Saraba Ampat”. Dalam bahasa Banjar artinya “Serba Empat”. Syair tersebut berbahasa Banjar yang sarat dengan pelajaran Tasawuf. Diantara petikam Syair tersebut berbunyi: “Allah jadikan saraba ampat, Syariat tharikat hakikat ma’rifat, menjadi satu di dalam khalwat, rasa nyamannya tiada tersurat”.

Shalat Jumat

Pada waktu itu, dikerajaan Banjar yang masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai agama, mewajibkan bagi laki-laki yang sudah aqil baligh atau sudah dewasa untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid kampung masing-masing. Kalau tidak melaksanakan kewajiban tersebut, akan didenda.

Dalam riwayat lain, Datuk Sanggul dipercayai memiliki keramat melaksanakan shalat Jumat di Masjidil Haram, Mekkah setiap Jumatnya. Katena itu, setiap hari Jumat itupun beliau harus membayar denda kepada kerajaan sampai habis harta beliau, hingga suatu saat yang tertinggal hanya kauantan dan landai (alat untuk memasak nasi dan sayuran).

Dalam kondisi itu, setelah didesak oleh istri beliau karena tidak ada lagi barang yang bisa dipakai untuk membayar denda, Datuk Sanggul akhirnya berjanji untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid kampungnya. Kala itu, sungai di kampungnya sedang meluap dan hampir terjadi banjir lantaran hujan yang sangat lebat pada malam harinya.

Disaat para jamaah sedang berwudhu dipinggir sungai, tiba-tiba Datuk Sanggul datang dan langsung terjun ke sungai yang sedang meluap tersebut. Beliau bercebur lengkap dengan pakaiannya. Orang-orang berteriak dan menjadi gempar akan kejadian tersebut, dan tiba-tiba lagi di tengah kegemparan masyarakat itu, Datuk Sanggul muncul dari tengah sungai dan berjalan di atas air dengan dengan tenangnya, lalu langsung memasuki masjid. Dan lebih mengherankan lagi pakaian beliau tidak basah sama sekali, kecuali anggota wudhunya.

Bersama Datuk Kelampayan

Dalam riwayat lain, keramat Datuk Sanggul ini pun dibuktikan Datuk Kelampayan, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Pada suatu hari Jumat di kota Mekkah, Datuk Kelampayan ada di sana, sewaktu di masjid Mekkah untuk melaksanakan shalat Jumat berjamaah, Datuk Kalampayan melihat seorang sedang menunaikan shalat di dekatnya. Beliau tertarik untuk mengetahui, karena orang itu mengenakan baju palimbangan hitam dan celana hitam serta memakai laung. Datuk Kalampayan yakin bahwa ia bukan orang Mekkah, karena orang-orang Mekkah tidak ada yang berpakaian demikian, pakaian seperti itu hanya dipakai oleh orang Banjar atau orang tanah Jawa. Dan peristiwa itu dilihat Datuk Kalampayan selama beberapa kali Jumat. “Tidak salah lagi, ini pasti orang Banjar,” ujar Datuk Kalampayan kala itu.

Lalu, Datuk Kalampayan mengulurkan tangan dan mereka pun bersalaman. Tak puas bertemu di masjid, Datuk Kalampayan membawa orang itu ke rumahnya. Syekh Muhammad Arsyad lalu bertanya dan dijawab orang tersebut bahwa ia bernama Datuk Sanggul. Datuk Kalampayan bertanya lagi, “Saudara ini orang mana, asal negeri mana dan sudah berapa lama tinggal di Mekkah.”

Datuk Sanggul menjawab pertanyaan itu dengan senyum. “Saya setiap Jumat datang kesini untuk menunaikan shalat Jumat, dan aku berasal dari Banjar, tempat diamku di Banjar, jelasnya Tatakan,” ujarnya.

“Jauh juga. Kalau begitu melewati Martapura, Kayu Tangi, melalui tempat tinggalku, itu sangat jauh. Jika demikian dengan apa kemari setiap Jumat?,” ujar Datuk Kalampayan bertanya.

Datuk Sanggul pun menjawab, “Aku tidak memakai apa-apa. Hanya karena hendak kemari saja, dan kebetulan Allah SWT memberikan kekuatan kepadaku, sehingga aku sampai kesini.”

Terpikir dalam hati Datuk Kalampayan tentang kedatangan Daruk Sanggul itu, apakah ia memang masih waras atau orang yang terganggu pikirannya. Jawaban Datuk Sanggul tadi dirasanya tak masuk akal sehat. Sebab mungkinkah jarak yang demikian jauhnya antara Tatakan dan Mekkah bisa dicapai hanya dalam waktu begitu singkat., dan bahkan tidak memakai apa-apa. Namun dari dialek bahasanya, Datuk Kalampayan yakin bahwa Datuk Sanggul berasal dari Banjar.

Sejak pertemuan awal itu, Datuk Sanggul dan Datuk Kalampayan semakin sering bertemu di setiap shalat Jumat. Dan karena sering bertemu, maka terjalinlah persahabatan antara keduanya. Sering Datuk Sanggul dibawa ke kediaman Syeikh Muhammad Arsyad atau Datuk Kalampayan.

Wafat

Datuk Sanggul lebih muda wafat, yakni di tahun pertama kedatangan Syekh Muhammad Arsyad di tanah Banjar. Berkat keterangan Syekh Muhammad Arsyad lah atau Datu k Kalampayan lah identitas kealiman dan ketinggian ilmu Datuk Sanggul terkuak serta diketahui oleh masyarakat luas, sehingga mereka yang asalnya menganggap Datuk Sanggul sebagai orang yang tidak pernah shalat Jumat sehingga tidak layak untuk dimandikan, pada akhirya berbalik menjadi hormat setelah diberitakan oleh Syekh Muhammad Arsyad sosok Datuk Sanggul yang sebenarnya.

Menjelang akhit hayatnya, Datuk Sanggul minta dibawakan kain kafan oleh Datuk Kalampayan apabila Datuk Kalampayan selesai menuntut ilmu dari Mekkah (pulang ke tanah Banjar ). Dan ternyata, kain kafan itu digunakan unuk mengkafani Datuk Sanggul sendiri yang beepulang kehadirat Allah SWT bertepatan dengan pulangnya Datuk Kalampayan dari Mekkah ke tanah Banjar.

Makam Datuk Sanggul ramai diziarahi oleh masyarakat, terlebih apabila hari libur panjang tiba. Peziarah tidak hanya warga Tapin tetapi juga berasal dari Barikin, Hulu Sungai Tengah, bahkan dari luar kota dan luar pulau. Datuk Sanggul di hauli setiap tanggal 8 september setiap tahunnya dan pada tanggal 8 september 2018 yang lalu, merupakan Haul beliau yang ke 254.

PADEPOKAN INTI SEMESTA

Profile Kami klik di sini

Mau belajar spiritual dan metafisika langsung dengan ahlinya? Ayo gabung bersama Kami. Pusat Gemblengan spiritual dan metafisika untuk private dan publik. Dapatkan juga produk-produk spiritual dan supranatural kami di link berikut…

www.padepokanintisemesta.com

Email: pangeransukmajati@yahoo.com

IG: @pangeransukmajati

Youtube: Ki Sukma TV

Office:

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jalan. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Jam praktek: Pk. 10.00 s.d 17.00 WIB

Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai ?

Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)

PRAKTEK DI 3 KOTA

Jakarta

Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Bandung (Pusat)

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Banten

Jl. Ki Mudakkir No.40 Rt/Rw 01/01, Link. Cigading, Cilegon – Banten.

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Menghirup Berkah di Makam Wali Datuk Sanggul

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Menghirup Berkah di Makam Wali Datuk Sanggul

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: