
● online
Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya
Kajian Ilmu Hikmah Bertapa, Menuju Kemuliaan Dunia dan AKhirat
Kajian Ilmu Hikmah
Bertapa, Menuju Kemuliaan Dunia dan AKhirat
Dunia spiritual dihebohkan oleh sosok tua bernama Mbah Fanani.Lelaki berambut gimbal yang telah 20 tahun bertapa di lereng Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah ini dipindahkan oleh sekelompok orang ke petilasan Dampu Awang di Indramayu. Ia meneruskan pertapaannya di sana. Namun kini hari-harinya disibukkan dengan menerima kunjungan masyarakat yang yang ingin mengetahui kondisi dirinya. Hanya sekedar bersalaman, sebab si Mbah tetap membisu. Sehingga harapan mendapatkan berkah dari si Mbah tak dapat diucapkan.
Bertapa, apa perlunya? “mencari ketenangan”, katanya. ketenangan dari apa, keramaian kah, gangguan, atau yang lain sehingga harus mengasingkan diri ke gunung? yang dikatakan sih, mencari ketenangan jiwa.
Para nabi, sebelum diangkat menjadi nabi dan rosul, menjalani pertapaan terlebih dulu. Nabi Muhammad SAW, bertapa di Gua Hira’, Nabi Musa bertapa di Gunung Sinai, Nabi Yusuf bertapa di dalam penjara, Nabi Ibrahim bertapa di dalam gua, Nabi Ayyub bertapa dalam pengasingannya, Nabi Yunus bertapa di dalam perut Ikan, Nabi Dawud dan Sulaiman putranya juga bertapa di Mi’rapnya. Dewi Maryam, Ibunda Nabi Isa, bertapa di dalam biliknya.
Begitu pula para Waliyullah, semuanya bertapa! Syekh Abdul Qodir Jaelani, selama bertahun-tahun tak putus bermunajat kepada Allah di Padang Pasir. Imam Ghazali bertahun-tahun bertapa di Mi’rabnya. Sunan Bonang bertapa di Pasujudannya, Sunan Kalijaga bertapa di pinggir kali. Semua orang suci bertapa. Bertapa untuk menyucikan jiwa dan raganya.
Jadi, bertapa bukan sekadar mencari ketenangan jiwa. Namun bertapa itu memasuki dimensi ruhani. Naik terus hingga memasuki dimensi Rububiyah (alam Ketuhanan). Tujuannya? Tak lain hanya satu, yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Bertapa istilah sufi atau tarekatnya tawajuh, adalah melakukan pekerjaan atau aktivitas, dengan duduk bersila, tangan bersedekap, memejamkan mata, menutup mulut (mingkem), memusatkan pikiran, menghadapkan diri dan membulatkan hati kepada Allah. Perilaku khususnya adalah berpuasa jiwa raga.
Ada dua tujuan orang melakukan tapa. yang pertama adalah membersihkan batin dan jiwa untuk menyempurnakan diri. Yang kedua adalah menyampaikan suatu maksud, seperti ingin memperoleh kesaksian, kewaskitaan, kedudukan, kedikdayaan, memperoleh harta atau lainnya.
Di kalangan Islam, nama lain dari bertapa adalah Riyadat atau Kholwat. Yaitu mengasingkan diri menjauhi dunia ramai. Di dalam pengasingan itu petapa melakukan kontemplasi. Melakukan perenungan diri dengan kebulatan tekad atau perhatian penuh.
Di dalam pertapaan itu, petapa mengekang hawa nafsu, atau melepaskan diri dari belenggu hawa nafsu dan dari sifat-sifat kebendaan yang merupakan hijab, antara diri dengan Tuhan. Atau mengosongkan diri dari sifat mazmumah (dari maksiat lahir dan dari maksiat bathin) dan mengisinya dengan sifat yang terpuji.
Oleh sebab itu, agar tidak terpengaruh oleh gemerlapnya dunia, maka petapa memilih ke gunung atau gua-gua, atau ke hutan-hutan. Di tempat-tempat yang sunyi seperti di gunung atau gua-gua, pertapa bertemu dan berkumpul dengan sesama pertapa. Sehingga dengan tujuan yang sama, mereka saling mendukung, disana tidak terganggu oleh keramaian. Disana mereka memperoleh ketenangan. Saling sedikit bicara, lebih banyak membisu, bila berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat atau bicara seperlunya.
Istilah mencari tempat ke gunung atau hutan, atau gua adalah minggir, kata lain dari minggir adalah menepi. Nepi dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari meneping pikir. Jadi, keramaian itu sesungguhnya bukan keramaian secara verbal. Namun secara istilah, yaitu berbagai gejolak dan macam-macam pemikiran yang berkecamuk di otak. Maka aneka pemikiran itu harus dileremkan. Harus dihilangkan, harus dimenepkan. Bila sudah mampu memenepkan pikiran, maka bertapa tidak perlu harus ke gunung atau ke gua atau ke tempat yang dianggap keramat. Ilham atau wisik dari Tuhan bisa diperoleh dimana saja.
Riadat, yaitu mengekang hawa nafsu, dengan berpantang menghindari makanan tertentu dapat dilakukan dimana saja. Bila mengekang syahwat , kuncinya tak lain makanan. Orang-orang suci, para wali setiap harinya diisi dengan berpuasa, dan menghindari makanan tertentu yang mendorong bangkitnya birahi. Namun, jika kuatir terpengaruh, memang lebih baik memilih mengasingkan diri.
Di pulau Jawa, tempat-tempat yang biasa dipilih oleh orang-orang untuk melakukan pertapaan, diantaranya di gunung Dieng, Wonosobo Jawa Tengah, Gunung Lawu Magetan Jawa Timur, Gunung Merapi Yogyakarta, Gua Langse di Parangkusumo, Yogyakarta, Alas Ketonggo-Ngawi-Jawa Timur, Alas Purwa-Banyuwangi Jawa Timur dan tempat-tempat lain yang dianggap keramat.
Yang Didapat
Apa yang diperoleh dalam bertapa? tentu saja bergantung dari tujuannya. Bila sebatas menguasai ilmu ghaib, maka yang diperoleh adalah dunia. Harta dunia. Kenikmatan dunia. Namun, bila bertujuan agar dapat berdekatan dengan Tuhan, dikasihi Tuhan, maka memperoleh kemuliaan dunia dan akhirat. Bila hanya sekedar harta dunia, tidak sulit bagi Tuhan untuk memberikannya. Nabi Muhammad SAW ditawari Tuhan, jika menginginkan dunia maka gunung Uhud akan dijadikan emas. Namun nabi menolak, beliau memilih zuhud. Sehingga beliau menjadi manusia utama, menjadi mahluk kekasih Tuhan yang utama. Maka, safaatnya (pertolongannya) dapat menyelamatkan pada hari kiamat.
Nabi Sulaiman ditari Tuhan, memilih ilmu, harta, atau kedudukan, beliau memilih ilmu. Maka yang didapatkan semuanya, ilmu didapat, kedudukan diperoleh, harta dunia pun dikuasai sehingga menjadi manusia terkaya sepanjang sejarah umat manusia.
Nabi Musa ditanya Tuhan, apa yang diinginkan, ia memohon dapat melihat Tuhan. Tuhan pun Oke, namun Musa tidak sanggup melihatnya saat Allah menampakkan diri. Musa pingsan, gunungpun hancur lebur.
Di atas telah disebutkan, bertapa istilah islamnya Mujahadah. Merupakan perjuangan dan upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagai kecenderungan jiwa rendah (nafs). Di dalam mujahadah, seseorang mencurahkan kesungguhan hati dalam menolak atau mematikan yang lain, yakni wujud, diri (nafsu) dan setan.
Mujahadah adalah perang terus menerus yang disebut perang suci besar. Perang ini menggunakan berbagai senjata samawi berupa mengingat Allah. Mereka yang sudah matang dalam menempuh jalan spiritual mereka yang mengenal Allah (arifin) mengatakan bahwa mujahadah adalah permainan kanak-kanak, pekerjaan orang dewasa sesungguhnya adalah pengetahuan Illahi (ma’rifat).
Mencurahkan kesungguhan di dalam bertapa, dapat dilakukan dengan cara: mengurangi makan secara bertahap, karena wujud, nafsu dan setan membentang dari makanan. Apabila sedikit makanan, sedikit pula kekuasaannya. Meninggalkan ikhtiar dan meleburkannya dalam ikhtiar guru pembimbing untuk memilihkan yang baik baginya.
Bertapa model islam, paling tidak ada 8 syarat yang diajarkan oleh Al-Junaid . Yaitu (a) membiasakan wudu (b) membiasakan puasa (c) membiasakan diam (d) membiasakan berkhalwat (e) membiasakan berdzikir yaitu ucapan Laa Ilaha Illallah, (f) membiasakan keterikatan hati dengan guru sufi dan mengambil manfaat dari ilmu yang diajarkannya dengan meleburkan penggunaannya dalam penggunaan sang guru, (g) membiasakan menghilangkan keinginan-keinginan, (h) membiasakan tidak menyanggah Allah SWT dalam setiap hal yang datang dari-Nya, baik yang berupa bahaya maupun manfaat dan meninggalkan permintaan surga maupun perlindungan dari neraka kepada-Nya.
Posmo
Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai? Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)
PRAKTEK DI 3 KOTA
Jakarta
Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Bandung (Pusat)
Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Banten
Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)
Tags: akhirat, Bandung, Banten, barat, bertapa, Cimahi, dennycagur, Dunia, Gaib, Hikmah, Horor, ilmu, inti, Jati, kajian, kemuliaan, kisukma, Komedi, Konsultasi, menuju, mistis, padepokan, Pangeran, Paranormal, Placesetan, sakti, semesta, sobat, Spiritual, Sukma, Supranatural, trans7
Diposting oleh Ki Sukma
Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.
Kajian Ilmu Hikmah Bertapa, Menuju Kemuliaan Dunia dan AKhirat
Dalam episode kali ini Kami mengungkap RAHASIA ILMU DEBUS. Ilmu seni bela diri yang berasal dari daerah Jawa bagian Barat... selengkapnya
Pertunjukkan Debus merupakan pertunjukkan kesenian tradisonal yang diperankan oleh orang yang memiliki keahlian khusus dan sudah berlatih secara professional. dalam... selengkapnya
Mengangkat Kembali Peninggalan Leluhur Sunda Lestarikan Hajat Puseur Dayeuh Pabaru Sunda Ada yang unik di tahun 2017 di tanah Sunda,... selengkapnya
Sakit perut pada anak merupakan hal yang sering dijumpai ibu sehari-hari, anak yang aktif bermain sangat memungkinkan si anak untuk... selengkapnya
Ngadisalira Vicky Monica Minum Green Smoothies Tiap Hari Tubuh yang langsing dan ideal menjadi dambaan setiap orang, khususnya para wanita.... selengkapnya
Pangeran Sukma Jati Praktek Jakarta Jumat – Ahad (10 – 12 Juli 2020) Pelayanan: – Konsultasi Spiritual – Konsultasi Tarot... selengkapnya
Sayyidina Umar Bin Khaththab saat menjadi khalifah menunjuk Imran bin Husain senagai qadi pengajar ilmu Agama bagi penduduk Bashrah, dan... selengkapnya
Apa itu Spiritual? Spiritual atau spiritualitas berasal dari kata ‘spirit’ yang berarti jiwa. Spiritualitas adalah pengalaman manusia secara umum dari... selengkapnya
Menakar Peruntungan Capres 2019, Prabowo vs Jokowi Prabowo ‘Terima’ Restu Kanjeng Ratu Kidul Jokowi ‘Dilindungi’ Sosok Naga Api Ketua Umum... selengkapnya
Nama Kiai Ageng Gringsing, begitu melegenda di masyarakat. Beliau merupakan penyebar ajaran-ajaran agama Islam di Batang, penakluk dedemit, Jin di... selengkapnya
Minyak Hikmah Stanbul 1144 adalah minyak hikmah hasil Riyadhoh (Ritual) bathin dengan ilmu Hikmah Tingkat Tinggi. Berisi 1144 Khodam Panglima… selengkapnya
Rp 900.000Cemeti Ali merupakan sebuah piranti perisai diri yang sangat kuat dalam memberikan perlindungan mutlak lahir batin bagi pemiliknya. Secara alami… selengkapnya
Rp 1.000.000Mustika Natural Blue Ruby Mustika Ruby berwarna biru yang menarik cocok dipakai sehari-hari untuk menyempurnakan penampilan Anda. Mustika ini pun… selengkapnya
Rp 1.500.000Ajian Puter Giling merupakan Ajian Sakti dan Ampuh yang sudah teruji sejak Nenek Moyang kita dalam hal Pemikat terutama untuk… selengkapnya
Rp 3.000.000Kehidupan memiliki misteri, ada hal-hal yang berada di luar logika. tidak selamanya pikiran manusia mampu memahami makna dari suatu peristiwa…. selengkapnya
Rp 1.000.000Dikisahkan saat zaman kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi sebagai Raja mengalami Moksa (Menghilang secara ghoib) di sebuah hutan yang berada di… selengkapnya
Rp 2.600.000Ritual Ruwat Jodoh dan Pemutusan Karma Buruk Ritual ruwat diri, ruwat tubuh fisik dan tubuh spiritual. PUTUSKAN karma Buruk tersebut… selengkapnya
Rp 1.600.000Pengisian Khodam Eyang Sapujagat Multifungsi, tanpa pantangan, tanpa puasa/ tirakat. instan langsung diisi dan bisa dirasakan keberadaannya. Eyang Sapujagat merupakan… selengkapnya
Rp 1.600.000Bagi Anda yang Ingin mengetahui, menekuni dan mengeksplorasi Dunia Lain, Alam Astral dan Keajaiban Dunia Bawah Sadar. Ikuti Gemblengan Ilmu… selengkapnya
Rp 3.000.000Gemblengan Tenaga Dalam Karomah Asmaul Husna (Level 1,2,3-Guru) Tenaga Dalam Karomah Asmaul Husna adalah Tenaga Dalam yang bersumber dari dalam… selengkapnya
Rp 2.500.000
Saat ini belum tersedia komentar.