Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Komunikasi Orang Sakti Lewat Alam Gaib Pertemuan Dua Pertapa di Petilasan Dampu Awang

Komunikasi Orang Sakti Lewat Alam Gaib Pertemuan Dua Pertapa di Petilasan Dampu Awang

Diposting pada 6 January 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 306 kali / Kategori:

Komunikasi Orang Sakti Lewat Alam Gaib
Pertemuan Dua Pertapa di Petilasan Dampu Awang

Syekh Rojab atau Abah Rojab kini menjadi perhatian masyarakat Nusantara. Selain orang yang dikenal sebagai sohib dari Mbah Fanani, Abah Rojab yang berusia sekitar 95 tahun itu belum banyak dikenal masyarakat luas. Lantas siapa Abah Rojab yang sukses mengakhiri pertapaan Mbah Fanani di Dieng?

Anak ketiga Abah Rojab, Toha (42) menuturkan, ayahnya dengan Mbah Fanani pernah berguru pada seorang kyai di sebuah pesantren. Keduanya memiliki thoriqoh yang sama sehingga memiliki visi  bersyiar islam dengan cara masing-masing. Saat Saya berumur 5 tahun, Abah Hijrah dari Wonosobo ke Desa Dukuhjati, kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Disini abah berkumpul dengan teman-teman satu perjuangan lainnya,” beber Toha di petilasan Dampu Awang, desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/4/2017).

Prosesi hijrah tersebut berbarengan dengan pindahnya  Mbah Fanani dari Indramayu ke Dieng, Wonosobo. “Mbah Fanani tahun 81 perjalanan dari kesambi dan Abah turun dari (Wonosobo). Mungkin itu aplus,” jelasnya.

Selama berada di Indramayu, Abah Rojab dikenal sebagai salah seorang ulama besar yang bersyiar dengan cara santun. Bahkan kala itu dia dikenal sebagai pelopor pengguna toa atau pengeras suara saat bersyiar di masjid. Hal itu tak lain agar jangkauan syiar lebih luas, dan hingga kini tradisi itu masih dipertahankan.

Sekitar tahun 1991, Abah beserta keluarga hijrah ke Kalimantan Tengah untuk mengikuti program transmigrasi. Tidak hanya keluarga, Abah juga mengajak sekitar 250 kepala keluarga lain untuk mengikutinya. Selama bertahun-tahun Abah mempelopori dan mengajak warga lain untuk menjadikan hutan rimba di Kalteng menjadi hutan produktif.

Di era kepemimpinan Presiden Gus Dur,langkah Abah Rojab semakin mendapat dukungan. Hal itu lantaran Abah pernah sama-sama belajar bareng Gus Dur di sebuah pesantren di Tegal Rejo, Magelang Jateng. Atas kedekatannya itu akhirnya disetujui agar Kalimantan menjadi salah satu basis pohon sawit bekerja sama dengan negara Timur Tengah.

“Awal Januari 2015 Saya ditugaskan Abah untuk memuliakan dan mencari sumur seorang nahkoda, panglima perang dari Cina bernama Syekh Dampu Awang. Dan akhirnya petilasannya ditemukan dan sekarang seperti saat ini” ungkap Toha.

Syiar agama Abah Rojab kini beralih tugas kepada Toha. dari 10 anak, Toha terpilih untuk melakoni tugas tersebut. “Alhamdulillah dua tahun ini sudah berhasil membangun 23 majelis di Indramayu,” tuturnya. Setelah sekian lama berada di Kalimantan, Selasa, 18 April siang, Abah akhirnya pulang kembali ke Indramayu. Dia diminta pulang oleh Mbah Fanani dan kini mereka berdua mendiami sebuah kamar khusus di dalam Mushalla Pantilasan Dampu Awang.

Disambut Shalawat

Akhirnya, untuk pertama kalinya mbah fanani bertemu dengan Syekh Rojab atau Abah Rojab di petilasan Dampu Alam, desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten indramayu. Momen langka itu terjadi pada Selasa (19/4/2017) siang sekitar pukul 14.50 WIB.

Abah Rojab yang semula berada di Kalimantan sejak beberapa tahun silam sengaja pulang untuk menemui Mbah Fanani yang sejak Kamis minggu lalu pindah dari Dieng, Wonosobo, Jateng. Dia terbang ke Jawa dengan menggunakan pesawat dan melanjutkan melalui perjalanan darat menggunakan mobil.

Sesampainya di pintu masuk petilasan, sejumlah warga dan pengurus yang sudah sejak pagi menunggu langsung mengumandangkan shalawat saat mobil berhenti. Begitu pula saat Abah Rojab dibopong menuju kamar Mbah Fanani, shalawat terus berkumandang tak henti.

Anak Abah Roja, Toha, beserta isterinya sontak menangis haru saat melihat orang tuanya telah tiba. Bahkan terlihat sejumlah orang yang berada di lokasi juga terlihat haru saat melihat momen langka saat kali pertama dua insan sepuh itu dipersatukan di kamar khusus yang berada di dalam mushalla.

Di dalam kamar keduanya nampak akrab meskipun selama ini hanya berkomunikasi melalui batin karena Abah Rojab berada di Kalimantan dan Mbah Fanani di Dieng. Layaknya seorang sohib yang baru bertemu untuk waktu yang lama keduanya terlihat semringah. Bahkan Mbah Fanani yang dikenal tak pernah berbicara terlihat melontarkan kata-kata sehingga membuat Abah Rojab tersenyum gembira. Keduanya nampak sangat akrab, bukan hanya terlihat seyum bahagia, rangkulan keduanya membuat momen tersebut semakin bahagia.

Namun tidak diketahui persis apa yang diobrolkan keduanya. Pasalnya yang berada di dalam kamar hanya Abah rojab, Mbah Fanani, Toha, dan istrinya. Sementara para tamu termasuk wartawan hanya diperkenankan melihat dari luar pintu yang terbuka. “Mohon maaf jangan difoto-foto. Karena tidak ada izin, saya mohon yang sudah foto untuk dihapus,” ucap istri Toha kepada para tamu.

Sekitar 10 menit berselang, pintu kamar pun ditutup. Seiring Toha dan isterinya keluar dan meninggalkan Abah Rojab dan Mbah Fanani bernostalgia di dalam kamar. Seperti diketahui, Mbah Fanani menyampaikan keinginannya untuk pindah ke Indramayu kepada Abah Rojab melalui komunikasi batin. Abah Rojab yang berada di Kalimantan langsung memberi mandat kepada anaknya, Toha, untuk menjemput Abah Fanani sekitar 7 bulan lalu.

Toha yang kebingungan dan merasa tak sanggup akhirnya baru mendapat petunjuk pada Kamis lalu untuk menjemput Mbah fanani. Penjemputan itu kemudian berkembang menjadi isu penculikan karena dilakukan pada malam hari dan sempat terjadi insiden.

Sesampainya Mbah Fanani di Indramayu, dia meminta Abah Rojab untuk sama-sama pulang. Hingga akhirnya pada Selasa siang Abah Rojab pulang dan bisa bertemu dengan Mbah Fanani.

Penjemputan Terkait Orang Sakti

Sementara itu, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Azun Mauzun, salah seorang yang membawa Mbah Fanani dari Dieng, Jawa Tengah menceritakan alasan penjemputan Mbah Fanani terkait dengan ‘orang sakti’.

Mbah Fanani dijemput dari pertapaannya pada Rabu (12/4). Warga di jalan Raya Dieng, Rt/Rw 01/01 Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjar Negara, Jawa Tengah, tak tahu kemana perginya pria yang sudah 20 tahun tinggal di tenda 2X3 meter itu.

Azun mengatakan Mbah Fanani memiliki keinginan bertemu seseorang sehingga minta dijemput. Menurutnya, komunikasi si Mbahdengan Abah Rojab dilakukan lewat batin, “Suatu saat beliau berdua akan bertemu,” tutur anggota DPRD Indramayu itu, Senin (17/4).

Siapa sebenarnya Abah Rojab? “Abah Rojab itu pertapa juga. hubungan antara Abah Rojab dan Mbah Fanani  Wallahu A’lam, ungkapnya. Abah Rojab tak pernah menetap di suatu tempat. “Beliau asli Wonosobo dan menetap lama di Indramayu. Beliau selalu berpindah-pindah,” jelasnya.

Azun menceritakan mengenai kemampuan Abah Rojab menyembuhkan orang sakit jiwa. Banyak pasien menjalani terapi selama tiga bulan setelah itu bisa kembali normal. “Metodenya mereka dibiarkan di rumah beliau dan banyak yang sembuh. Dipijat dan didoakan,” kata Azun. Ada pejabat pernah berobat? “Banyak.” Namun dia menolak membeberkan identitas mereka.

Posmo

Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai? Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)

PRAKTEK DI 3 KOTA

Jakarta

Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Bandung (Pusat)

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Banten

Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Komunikasi Orang Sakti Lewat Alam Gaib Pertemuan Dua Pertapa di Petilasan Dampu Awang

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Komunikasi Orang Sakti Lewat Alam Gaib Pertemuan Dua Pertapa di Petilasan Dampu Awang

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: