Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Kisah Syekh Asnawi (Caringin) Bin Abdurrahman Al-Bantani

Kisah Syekh Asnawi (Caringin) Bin Abdurrahman Al-Bantani

Diposting pada 5 January 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 334 kali / Kategori:

Riyadhoh ditemani Arwah sang Syekh
Banten terkenal dengan sebutan kota Santri, karena dari daerah inilah banyak melahirkan ulama-ulama besar, para Syekh dan pendekar sakti. Bisa dilihat dari segi sejarah dan tempat pemakaman para Syekh yang tersohor ilmunya, hampir diseluruh peloksok daerah Banten dari kota hingga pedesaan terdapat makam para Syekh/ ulama yang menyebarkan ajaran islam. Untuk menghormati dan mengenang perjuangannya makam para ulama biasanya dibuatkan bangunan khusus. Makam para ulama oleh masyarakat biasanya dikeramatkan dan dianggap suci, bahkan makamnya selalu ramai dikunjungi oleh peziarah untuk mendoakan arwahnya.

Salah satu makam yang banyak dikunjungi adalah makam Syekh Asnawi Bin Abdurrahman. Tempatnya berada di tepi pantai kampung Caringin, Kecamatan Labuan, Pandeglang Banten. KH. Asnawi yang orang kampung biasa memanggil dengan sebutan “Mama Asnawi” begitu dikeramatkan. Orang yang berziarah memiliki tujuan yang berbeda. Namun intinya sama, yaitu mengambil berkah dari Almarhum. Seperti kelancaran rezeki, bisnis, kehrmonisan rumah tangga, ilmu hikmah, kesaktian, dan lainnya. Banyak pengalaman yang didapat para peziarah, ada yang ditemani beliau saat riyadhoh, ada yang diberi kelancaran rezeki, dan lain-lain.

Syekh Asnawi Bin Abdurrahman, pada masa hidupnya adalah salah seorang ulama penyebar ajaran agama islam. Kealimannya, ketinggian tauhidnya menjadikan beliau keramat, sakti mandraguna, pendekar berbudi bawa leksana.

KH. Asnawi lahir di kampung Caringin sekitar tahun 1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama Ratu Sabi’ah dan merupakan keturunan ke -17 dari Sultan Ageng Mataram. Sejak umur 9 tahun, ayahnya mengirim Asnawi kecil ke Mekkah untuk memperdalam agama islam. Di Mekkah beliau belajar dengan ulama kelahiran Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syekh Nawawi Al-Bantani. Kecerdasan yang dimiliki beliau menjadikan mudah menyerap berbagai ilmu yang telah diberikan gurunya. Setelah beberapa tahun dan dirasa cukup lama menimba ilmu dari gurunya maka Syekh Nawawi Tanara Banten menyuruh muridnya Asnawi untuk pulang ke tanah air untuk mensyiarkan agama Allah.

Sekembalinya dari Mekkah KH. Asnawi mulai melakukan dakwah ke berbagai daerah. Ketinggian ilmu yang dimiliki menjadikan nama Syekh Asnawi ramai dikenal orang dan menjadi sosok ulama yang menjadi panutan masyarakat Banten. Situasi tanah air yang masih dikuasai penjajah Belanda dan rusaknya moral masyarakat pada waktu itu, membuat Syekh Asnawi sering mendapat ancaman dari pihak-pihak yang merasa kebebasannya terusik. Banten yang terkenal dengan Jawara jawaranya yang memiliki ilmu Kanuragan dan dahulu terkenal sangat sadis dapat ditaklukkan berkat kegigihan dan perjuangan ulama muda ini. Beliau juga terkenal sebagai Ulama dan Jawara yang sakti, sangat disegani oleh kaum Penjajah Belanda.

Syekh Asnawi dalam melakukan dakwahnya juga mengobarkan semangat Nasionalisme anti penjajah kepada masyarakat hingga akhirnya beliau ditangkap dan ditahan di Tanah Abang, lalu diasingkan ke Cianjur oleh Belanda selama kurang lebih satu tahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda.

Apa yang dilakukan Syeikh Asnawi mendapat dukungan penuh dari rakyat dan para ulama lainnya, seperti para bangsawan dan para Jawara. Semenjak runtuhnya kesultanan Banten, terjadi sejumlah pemberontakan yang sebagian besar dipimpin oleh tokoh-tokoh agama. Seperti, pemberontakan di Pandeglang tahun 1811 yang dipimpin oleh Mas Jakaria, peristiwa Cikande Udik tahun 1845, pemberontakan Wakhia tahun 1850, peristiwa Usup tahun 1851, peristiwa Pungut tahun 1862, kasus kolelet tahun 1866, kasus Jayakusuma tahun 1868 dan yang paling terkenal adalah Geger Cilegon tahun 1888 yang dipimpin oleh KH. Wasid.

Selama di pengasingan Syeikh Asnawi tetap melakukan dakwah mengajarkan Al-quran dan tarekat kepada masyarakat sekitar. Setelah dirasa aman, Syeikh Asnawi kembali ke kampungnya di Caringin untuk melanjutkan perjuangan menyiarkan Islam dengan mendirikan madrasah Masyarikul Anwar dan Masjid Salapiah Caringin. Peristiwa ini berlangsung sekitar tahun 1884 M. Diawali membangun masjid Caringin yang ditandai oleh denah empat persegi panjang, pada keempat sisinya terdapat serambi. Arsitektur masjid dipengaruhi oleh unsur arsitektur lokal, terlihat dari bentuk atapnya dan ditopang oleh arsitektur asing terlihat pada bentuk jendela serta pintu dalam dengan ukuran relatif besar juga pilar-pilar yang mengelilingi masjid.

Menurut cerita bahwa kayu masjid tersebut berasal dari sebuah pohon Kalimantan yang dibawa oleh Syeikh Asnawi ke Caringin. Dahulu pohon tersebut tidak bisa ditebang kalupun bisa ditebang beberapa saat pohon tersebut muncul kembali. Akhirnya Syeikh Asnawi berdoa memohon kepada Allah agar diberi kekuatan, dan akhirnya pohon tersebut dapat ditebang serta kayunya beliau bawa ke Caringin untuk membangun masjid.

Tahun 1937 Syeikh Asnawi berpulang ke Rahmatullah dan meninggalkan 23 anak dari 5 isteri (Hj. Ageng Tuti Halimah, Hj. Sarban, Hj. Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafi’ah). Beliau dimakamkan di masjid Salafiah Caringin, hingga kini masjid salafiah caringin dan makom beliau tak pernah sepi dari para peziarah, baik dari sekitar Banten maupun dari berbagai daerah di tanah air.

Banyak pengalaman menarik dari peziarah yang melakukan i’tikaf di masjid dan di makam Syeikh Asnawi. Seperti yang diungkap oleh sejumlah orang jama’ah sewaktu melakukan i’tikaf, yaitu terlihat pancaran cahaya memenuhi ruangan masjid yang berusia hampir 200 tahun tersebut.

Abdul Aziz, seorang pemuda dari Gresik Jawa Timur, pernah Beriyadhoh di makam Syekh Asnawi selama 40 hari. Arwah sang Syeikh kerap menemaninya di waktu malam. Ia tidak sadar bahwa yang menemaninya itu adalah arwah sang Syeikh, sebab tiba-tiba berada di sampingnya. terkadang duduk bersila di belakangnya. “orangnya berkumis dan berjenggot putih”, memakai serban di kepalanya. Gak tahu, tiba-tiba berada di samping Saya. Hampir setiap malam beliau menemani Saya” papar Abdul Aziz.

Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai? Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)

PRAKTEK DI 3 KOTA

Jakarta

Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Bandung (Pusat)

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Banten

Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Kisah Syekh Asnawi (Caringin) Bin Abdurrahman Al-Bantani

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Kisah Syekh Asnawi (Caringin) Bin Abdurrahman Al-Bantani

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: