Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Ki Sukma
● online
Ki Sukma
● online
Halo, perkenalkan saya Ki Sukma
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Padepokan Inti Semesta Jasa Spiritual Terbaik & Terpercaya

Beranda » Blog » Kajian Ilmu Hikmah, Ngaji Kitab Teles Tanah Mina Medan Penilaian Takwa

Kajian Ilmu Hikmah, Ngaji Kitab Teles Tanah Mina Medan Penilaian Takwa

Diposting pada 5 January 2022 oleh Ki Sukma / Dilihat: 274 kali / Kategori:

Kajian Ilmu Hikmah, Ngaji Kitab Teles
Tanah Mina Medan Penilaian Takwa

Pengkajian kita kali ini tentang tanah Mina. Selama tiga hari jamaah haji menginap di sana. Di kawasan ini jamaah haji melontar jumrah. Disini pula menyembelih kurban. Di sini semua dinilai, siapa yang paling bertakwa, dialah yang paling mulia.

Pada pekan ini para jamaah haji pada kembali ke negerinya masing-masing. Termasuk dari Indonesia. Mereka menyandang gelar haji (untuk laki-laki) dan hajjah (bagi wanita). Yang mereka bawa adalah rasa haru, rasa bangga dan rasa iman. Paling tidak selama seminggu ke depan suasana Mekkah masih melekat. sehingga khususk dalam beribadah menghiasinya. Termasuk atribut pakaian gamis masih mereka kenakan.

Apakah mereka semua sudah memperoleh gelar haji yang sejati? yaitu naiknya seorang Salik ke martabat wahdah, sampai kepada haq Allah Ta’ala! Jika memperoleh demikian, maka itulah haji hakikat. Yang telah mencapai pencerahan jiwa yang sempurna.

Secara syariat haji melakukan serangkaian ritual, yang dimulai dari Ihram, wukuf di Arafah, tawaf mengelilingi kakbah, Sa’i dari bukit Sofah ke bukit Marwah dan Tahallul. Serta mengerjakan sejumlah wajib haji,, seperti melontar jumroh , bermalam di Mina dan Musdzalifah, menyembelih kurban dan mengerjakan sunnah-sunnah nya.

Di dalam melakukan yang syariat itu, terkandung yang hakikat. Maka harus dipahami. Jika yang syareat dan hakekat itu tergabung, maka itulah yang sempurna. Syareat tanpa hakekat adalah fasik, sedangkan hakikat tanpa syariat adalah zindik, bila seseorang melakukan kedua-duanya maka sempurnalah kebenaran orang itu.

Ibadah haji mencerminkan kepulangan kepada Allah yang mutlak. Pulang kepada Allah adalah melakukan perjalanan untuk menghampiri Allah yang Maha Besar. Perjalanan adalah sebuah gerakan menuju kesempurnaan, kebaikan, keindahan, harus memiliki  pengetahuan dan tekad yang kuat. Sampainya kepada Haq Allah Ta’ala melalui proses fana. Berbekal mahabbah, rasa cinta kepada Allah, kendaraannya adalah nur Ahadiyah, berdasarkan hidayah Allah semata, tidak bisa didapatkan melalui usaha. Guru pembimbingnya adalah mukasyafah (terbuka hijab) dari Haq Allah, peralatannya adalah Haibatul Jalal dalam hati, sehingga hatinya cemerlang dengan Jalalul Haq, keagungan Allah maka ketika sampailah ia kepada Tuhan yang menemaninya adalah Tajalil Jamal, Cahaya Allah.

Berhimpun di Mina

Setelah wukuf di Arafah, yang dilanjutkan bermalam di Musdzalifah, kemudian perjalanan jamaag haji menuju Mina. di lembah padang pasir yang terletak sekitar 5 Kilometer sebelah timur Kota Mekkah, Arab Saudi ini, jamaah haji mabit (bermalam) selama 2 atau 3 hari. Dua hari bagi yang mengambil nafat awal, dan 3 hari bagi yang mengambil nafar tsani.

Setelah melepaskan sifat-sifat yang tercela dan bersimpuh di bawah telapk kaki Tuhan di Arafah, hendaknya tidak merasa paling mulia. Di Mina tidak ada istilah pejabat pemerintah, penguasa, hakim, jaksa ataupun konglomerat, si kaya ataupun si miskin, semuanya adalah hamba Allah yang sedang dinilai amal perbuatannya, ketakwaannya. Semuanya tinggal di tenda. Siapa yang paling baik hatinya dan amal perbuatannya, dialah yang paling mulia di sisi Allah.

Persinggahan (mabit) di Mina adalah yang terlama dan terakhir kali. Persinggahan ini melambangkan harapan, aspirasi, idealism dan cinta. Cinta adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap pengetahuan dan kesadaran.

Di Mina, yang arti harfiyahnya adalah tempat menumpahkan darah, atau Muna (tercapainya harapan), jamaah haji disamping melempar jumrah juga menyembelih binatang. Mina merupakan medan pertempuran. Berjuta-juta pejuang, membentuk barisan yang panjang untuk memerangi godaan dan rayuan setan. Setan adalah nama yang paling popular diantara nama-nama si perayu kepada kejahatan.

Setan itu jauh dari Rahmat Allah SWT. Manusia harus berlindung kepada Allah dan menyadari kelemahannya sebagai mahluk, agar ia selamat dari godaan dan rayuannya. Itu sebabnya dalam berjihad ketika kita melempar jumrah di Mina, kita dianjurkan untuk menyebut atau memekikkan kalimat takbir Allahu Akbar.

Makna inilah yang seharusnya tergambar ketika melontar jumroh. Karena pelontaran adalah lambang dari permusuhan kita terhadap setan, sekaligus tekad kita untuk melawannya. Melontar jumroh hakikatnya adalah melemparkan sifat-sifat kita yang tercela untuk membersihkan noda lahir dan bathin kita. Di Mina juga dilakukan penyembelihan binatang kurban. Dalam diri manusia ada yang dinamakan nafsu bahimiyah (nafsu hewani) yang mendorong manusia kepada pemenuhan syahwat kebinatangan, seperti rakus, tidak pernah puas, ingin menang sendiri, dengki dan sebagainya. Dorongan nafsu bahimmiyah (kebinatangan) ini harus dikikis dari jiwa manusia. Itulah sebabnya ia dilambangkan dengan menyembelih binatang, karena nafsu sering berkolusi dengan setan atau digunakan untuk menjerumuskan manusia.

Mina adalah tempat bersejarah yang melegenda. Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar melempari setan dengan batu-batu kerikil karena berusaha membujuk mereka, mempengaruhi mereka agar tidak melaksanakan wahyu Tuhan. Yaitu menyembelih Ismail. Peristiwa itu menjadi napak tilas yang dilakukan jamaah haji dengan ritual balang jumroh.

Punya masalah hidup yang tak kunjung selesai? Temukan solusinya bersama Spiritualis Kondang Pangeran Sukma Jati (Ki Sukma – Sobat Mistis Trans 7)

PRAKTEK DI 3 KOTA

Jakarta

Jl. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan
Gedung Graha Krama Yudha
Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.
Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Bandung (Pusat)

Perumahan Maharani Village Blok D.10 Jl. Cigugur Girang Kp. Sukamaju Rt/Rw 05/05 Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Jam praktek: Pk. 09.00 s.d 17.00 WIB

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Banten

Jl. Ki Mudakkir, Link. Cigading, Cilegon – Banten.

Untuk pendaftaran silahkan buat appointment (janji) via nomor Hp di bawah ini.

Tlp/ Hp. 081296609372 (WhatssApp dan Telegram) dan 081910095431 (WhatsApp)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Diposting oleh

Pangeran Sukma Jati Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Ki Sukma adalah Pendiri sekaligus Guru Besar Padepokan Inti Semesta yang berlokasi di Bandung. Padepokan tersebut mengajarkan Ilmu Hikmah Spiritual dan Pencak Silat & Debus aliran Banten.

Kajian Ilmu Hikmah, Ngaji Kitab Teles Tanah Mina Medan Penilaian Takwa

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Kajian Ilmu Hikmah, Ngaji Kitab Teles Tanah Mina Medan Penilaian Takwa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: